Rabu, 01 Juni 2011

Tugas Minggu 9 : Mencari data statistik PDB tahun-tahun mutahir berdasarkan sektor dan dibandingkan peran sektor industri dengan sektor lainnya

Nama : Riska Nuari K
Kelas : 1EB18
NPM : 26210035

Data Statistik PDB Tahun Mutahir Berdasarkan Sektor dan Bandingankan Peran Sektor Industri dengan Sektor Lainnya

1. Konsep dan tujuan industialisasi

Konsep industrialisasi berawal dari revolusi industri pertama pada pertengahan abad ke-18 di Inggris, yang ditandai dengan penemuan metode baru untuk permintalan, dan penemuan kapas yanng mencipatakan spesialisasi dalam produksi, seta peningkatan produktivitas dari faktor produksi yang digunakan.
Tujuan pembangunan industri nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan baik di sektor industri maupun untuk mengatasi permasalahan secara nasional, yaitu :
1) Meningkatkan penyerapan tenaga kerja industri. 
2) Meningkatkan ekspor Indonesia dan pember-dayaan pasar dalam negeri.
3) Memberikan sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian. 
4) Mendukung perkembangan sektor infrastruktur.
5) Meningkatkan kemampuan teknologi.
6) Meningkatkan pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk.
7) Meningkatkan penyebaran industri.

Faktor-faktor pendorong industrialisas :

a) Kemampuan teknologi dan inovasi
b) Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
c) Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat
d) Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
e) Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.
f) Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi
g) Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.

Perkembangan sektor industri manufaktur nasional

Sesuai sifat lamiah dari prosesnya, industri dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu industri primer atau hulu yang mengolah output dari sektor pertambangan manjadi bahan baku siap pakai untuk kebutuhan proses produksi pada tahap-tahap selanjutnya, dan industri sekkunder atau industri manufaktur yang terdiri dari industri tengah yang membuat barang-barang modal, barang-barang stengah jadi dan alat-alat produksi, serta industri hilir yang membuat barang-barang jadi yanng kebanyakan adalah barang-barang konsumen rumah tangga.

Dampak serta peran industrialisasi 

Dampak positif industrialisasi dalam konteks globalisasi saat ini telah diketahui yakni meningkatkan produktivitas melalui peningkatan efisiensi. Namun dampak negatifnya masih banyak diperdebatkan orang, terutama kaitannya dengan kerusakan lingkungan. Ketika sebuah bangsa menggantungkan hidupnya kepada pertanian, maka masalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh masyarakat yang hidup dengan bertani belum begitu mengemuka dalam berbagai pembahasan. Lain masalahnya, ketika proses industrialisasi tengah berjalan, maka dampak positifnya rakyat banyak tak lagi terlalu menggantungkan hidupnya pada sumber alam yang langsung digali atau dimanfaatkan. 
Peranan sektor industri dalam produksi nasional pada tahun 1990 cukup meningkat. Hal ini ditandai dengan sumbangannya sebesar 21% ke dalam produk domestik bruto (PDB), ini berarti telah melampaui sumbangan sektor pertanian sebesar 19%. (Hartanto, 1995). Selanjutnya berdasarkan data tahun 2000, besar komposisi perbandingan sumbangannya terhadap PDB adalah 30% industri dengan 10% pertanian (LPE-IBII, 2002).

Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)
Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008* 2009**
3. Industri Pengolahan 644,342.6 760,361.3 919,539.3 1,068,653.9 1,380,713.1 1,480,905.4
a. Industri Migas 94,263.4 138,440.9 172,094.9 182,324.3 242,043.0 213,706.5
1). Pengilangan Miyak Bumi 59,062.0 89,629.6 117,952.2 122,118.3 148,564.3 132,145.0
2). Gas Alam Cair (LNG) 35,201.4 48,811.3 54,142.7 60,206.0 93,478.7 81,561.5
b. Industri Bukan Migas 550,079.2 621,920.4 747,444.4 886,329.6 1,138,670.1 1,267,198.9
1). Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 163,553.7 177,753.1 212,738.0 264,100.5 346,185.6 420,629.2
2). Industri Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 71,474.1 77,087.2 90,116.5 93,598.4 104,829.7 116,482.8
3). Industri Kayu dan Produk Lainnya 31,225.9 35,247.5 44,602.6 54,880.9 73,196.2 80,134.5
4). Industri Produk Kertas dan Percetakan 31,036.3 33,898.8 39,637.0 45,403.1 51,912.3 61,110.4
5). Industri Produk Ppuk, Kimia dan Karet 64,012.6 76,213.6 94,078.8 110,769.6 154,117.2 162,658.1
6). Industri Produk Semen dan Penggalian Bukan Logam 21,588.3 24,589.1 29,013.3 32,814.3 40,178.7 43,482.2
7). Industri Logam Dasar Besi dan Baja 16,154.6 18,382.7 20,687.0 22,907.7 29,213.1 26,732.6
8). Industri Peralatan, Mesin dan PerlengkapanTransportasi 145,971.3 172,957.1 209,460.1 254,278.4 329,911.7 346,157.3
9). Produk Industri Pengolahan Lainnya 5,062.4 5,791.3 7,111.1 7,576.7 9,125.6 9,811.8


Tidak ada komentar:

Posting Komentar