Senin, 12 November 2012

PENDEKATAN DEDUKTIF
Kaedah deduktif berlandaskan pendekatannya merupakan kaedah mengajar yang kompleks kerana ia memerlukan murid-murid memperolehi kefahaman yang komprehensif dan pengetahuan yang lengkap serta berupaya memilih rumus, prinsip, hukum, teorem atau peraturan yang telah dipelajari dengan tepat untuk diaplikasikannya dalam contoh-contoh yang khusus.

Jenis pendekatan deduktif
  •  Untuk penyelesaian masalah
Pendekatan deduktif banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah. Contohnya, setelah murid mempelajari imbuhan “ber” mereka disuruh membuat beberapa ayat dengan menggunakan imbuhan “ber”.
  • Untuk membuat generalisasi baru
Boleh digunakan untuk membuat generalisasi baru. Contohnya, setelah murid mempelajari rumus luas segiempat tepat, mereka dibimbing menggunakan rumus itu untuk mendapat rumus luas segitiga bersudut tegak.
  •  Untuk membukti hipotesis
Boleh digunakan untuk membuat hipotesis melalui prinsip atau hukum yang telah dipelajari. Contohnya, setelah murid mempelajari teorem sudut-sudut bersebelahan atas garis lurus mereka dibimbing menggunakan teorem ini untuk membuktikan hasil tambah tig a sudut dalam sebuah segitiga.

Contoh klasik dari penalaran deduktif, yang diberikan oleh Aristoteles, ialah
  • Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
  • Sokrates adalah manusia. (premis minor)
  • Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)

Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua yaitu :

1.      Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.

Simpulan secara langsung:

a)    Semua S adalah P. (premis
       Sebagian P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
             Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

b)     Semua S adalah P. (premis)
        Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
             Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

c)    Tidak satu pun S adalah P. (premis)
       Semua S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
             Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

d)    Semua S adalah P. (premis)
       Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
       Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
             Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
             Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)

2.      Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
  1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Contohnya:
    Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan mati. (simpulan)

    Semua manusia bijaksana
Semua dosen adalah manusia
Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)

     2.  Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
    Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.

    Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah seorang ilmuwan.
Jadi, Anto adalah orang cerdas.

Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen   juga dapat dijadikan silogisme

10 PERTANYAAN KALIMAT DEDUKTIF
    1. Apa yang dimaksud dengan penalaran ?

    2. Apa yang dimaksud dengan penalaran deduktif ?

    3. Sebutkan macam – macam penalaran deduktif !

    4. Apa yang dimaksud dengan “Silogisme” ?

    5. Sebutkan macam – macam silogisme !

    6. Jelaskan pengertian silogisme kategorial dan berikan contohnya .

    7. Jelaskan pengertian silogisme hipotesis dan berikan contohnya.

    8. Jelaskan pengertian silohisme alternatif dan berikan contohnya.

    9. Apa yang dimaksud dengan entimen?

    10. Berikan contoh kalimat dari entimen.